Burung Kecil Penghasil Cuan! Begini Cara Sukses Beternak Puyuh!

Table of Contents

Lagi cari usaha peternakan yang nggak makan banyak tempat, tapi untungnya lumayan? Beternak burung puyuh bisa jadi pilihan paling realistis. Ukurannya emang kecil, tapi jangan remehkan potensi cuannya. Selain telurnya yang digemari banyak orang, daging puyuh juga makin banyak peminatnya—baik buat konsumsi rumah tangga maupun restoran.

Nah, buat kamu yang masih pemula dan pengen mulai usaha ternak puyuh dari nol, tenang aja. Artikel ini bakal bahas lengkap cara beternak burung puyuh: dari kandang sampai panen, semuanya dikemas simpel dan kekinian. Yuk, langsung aja kita mulai!

Kenapa Harus Ternak Burung Puyuh?


Sebelum bahas teknis, kita kenalan dulu sama kelebihan ternak burung puyuh:
  • Hemat tempat: 1 meter persegi bisa muat 50–60 ekor puyuh.

  • Cepat produksi: Puyuh mulai bertelur di umur 6–7 minggu.

  • Produktivitas tinggi: Rata-rata puyuh bisa bertelur 250–300 butir per tahun.

  • Modal kecil, potensi besar: Bisa mulai dari 100 ekor dulu, modal sekitar Rp 1 jutaan.

  • Pasar luas: Telur puyuh laris di warung, pasar, dan restoran.

Singkatnya, cocok banget buat kamu yang punya lahan terbatas tapi mau punya usaha yang jalan terus.

Langkah-Langkah Beternak Burung Puyuh yang Sukses


Berikut ini langkah-langkah beternak burung puyuh yang sukses.

1. Siapkan Kandang Ideal Buat Puyuh

Puyuh nggak butuh kandang gede kayak ayam. Cukup rapi, bersih, dan efisien. Ada dua sistem kandang yang umum dipakai:

  1. Sistem baterai: Kandang disusun bertingkat. Hemat tempat dan mudah panen telur.

  2. Sistem litter: Kandang langsung di lantai, pakai alas sekam. Kurang cocok buat skala besar.

Kalau kamu mau serius dari awal, lebih disarankan pakai sistem baterai karena bisa ditingkatkan lebih gampang.

Ukuran ideal kandang:

  • Tinggi: 25–30 cm

  • Lebar: 30–40 cm per kelompok

  • Panjang: Sesuai kapasitas (1 meter bisa muat 50 ekor)

Jangan lupa sediakan tempat pakan, air minum otomatis atau manual, serta penerangan yang cukup.

2. Pilih Bibit Puyuh yang Berkualitas

Bibit alias DOC puyuh (Day Old Chick) bisa kamu beli dari penjual terpercaya. Pilih bibit yang:

  • Aktif dan lincah

  • Bulu bersih, nggak kotor atau basah

  • Mata cerah

  • Nafsu makan bagus

Harga DOC puyuh sekitar Rp 1.200–Rp 1.800 per ekor. Untuk pemula, kamu bisa mulai dari 100–200 ekor dulu.

3. Pakan dan Nutrisi yang Dibutuhkan

Puyuh butuh pakan bergizi biar cepat bertelur dan sehat. Pakan terbagi jadi tiga fase:

  • Starter (0–3 minggu): Pakan protein tinggi (22–24%)

  • Grower (3–6 minggu): Protein sedikit lebih rendah

  • Layer (6 minggu ke atas): Pakan khusus puyuh petelur

Kamu bisa beli pakan pabrikan khusus puyuh atau bikin campuran sendiri (dedak + jagung giling + konsentrat). Tambahkan juga air bersih setiap saat. Pastikan air minum selalu tersedia dan diganti tiap hari.

4. Perawatan Harian

Merawat puyuh nggak ribet, tapi harus telaten. Ini yang perlu kamu lakukan setiap hari:

  • Bersihkan kandang dari kotoran dan sisa pakan

  • Ganti air minum dan cek ketersediaannya

  • Kumpulkan telur setiap pagi dan sore

  • Cek kondisi kesehatan puyuh (kalau ada yang lemas, segera pisahkan)

Penting juga buat jaga suhu kandang, terutama di fase awal. Suhu ideal untuk anak puyuh: 35°C dan secara bertahap diturunkan sampai 25°C setelah 3 minggu.

5. Masa Bertelur dan Panen

Puyuh mulai bertelur sejak umur 6–7 minggu. Dalam kondisi ideal, produktivitas telur bisa mencapai 85–90%. Artinya, dari 100 ekor puyuh, kamu bisa panen 85–90 butir per hari!

Kamu bisa jual telur puyuh dengan harga sekitar Rp 35.000–Rp 45.000 per 100 butir, tergantung wilayah. Selain itu, puyuh jantan atau yang afkir (tidak produktif) bisa dijual sebagai daging.

Usia produktif puyuh sekitar 12–14 bulan. Setelah itu, bisa diganti dengan bibit baru untuk menjaga produksi tetap maksimal.

6. Tips Sukses Beternak Burung Puyuh

  • Gunakan lampu penerangan minimal 14 jam per hari (puyuh butuh cahaya buat bertelur)

  • Jangan overfeeding, bisa bikin boros dan puyuh kegemukan

  • Jaga kebersihan kandang biar puyuh nggak stres dan tetap produktif

  • Hindari suara bising atau gangguan luar

  • Catat semua pengeluaran dan pemasukan, biar tahu perkembangan usahamu

7. Potensi Keuntungan

Contoh sederhana:

  • Kamu punya 200 ekor puyuh

  • Produksi 170–180 butir telur per hari

  • Harga jual Rp 400/butir → Total: Rp 68.000 – Rp 72.000/hari

  • Sebulan bisa dapat Rp 2 jutaan dari telur aja!

Belum termasuk penjualan daging puyuh atau puyuh afkir, yang bisa nambah pemasukan lagi.

Kesimpulan

Ternak burung puyuh itu kecil-kecil cabai rawit. Nggak butuh kandang luas atau modal besar, tapi bisa hasilin cuan yang stabil. Asal perawatan rutin, pakan tercukupi, dan kamu disiplin, usaha ini bisa jadi sumber penghasilan jangka panjang.

Jadi, kalau kamu lagi mikir usaha rumahan yang realistis dan nggak ribet, burung puyuh bisa jadi jawaban paling tepat. Mulai aja dari skala kecil, dan lihat bagaimana usaha ini berkembang seiring waktu.

Posting Komentar