Cara Beternak Jangkrik di Kardus untuk Pemula, Simak Panduannya!

Table of Contents


Tertarik beternak jangkrik di kardus? Simak panduan lengkap cara beternak jangkrik di rumah untuk pemula, mulai dari persiapan hingga perawatan yang mudah!

Jangkrik, Si Hewan Kecil dengan Manfaat Besar


Jangkrik memang sering dianggap sebagai hewan kecil yang remeh, tapi tahukah kamu kalau beternak jangkrik bisa jadi bisnis yang menjanjikan? Jangkrik memiliki banyak manfaat, mulai dari pakan ternak, bahan masakan, hingga keperluan sebagai umpan ikan atau hewan peliharaan. Salah satu cara beternak jangkrik yang praktis dan hemat adalah dengan menggunakan kardus. Selain mudah didapat, kardus juga memberikan ventilasi yang cukup baik untuk jangkrik berkembang.

Nah, buat kamu yang tertarik mencoba beternak jangkrik di kardus, yuk simak panduan lengkapnya di bawah ini!

1. Siapkan Kardus yang Tepat

Langkah pertama dalam beternak jangkrik di kardus adalah memilih kardus yang tepat. Kardus yang digunakan harus cukup besar untuk menampung jangkrik yang akan berkembang biak. Ukuran kardus yang ideal adalah sekitar 60x40x40 cm untuk satu koloni. Kardus ini bisa dibeli di toko atau bisa juga menggunakan kardus bekas yang masih dalam kondisi baik.

Penting juga untuk memastikan kardus yang digunakan cukup kuat dan tidak mudah rusak. Agar udara tetap bersirkulasi dengan baik, lubangi bagian atas dan samping kardus dengan lubang kecil untuk ventilasi. Ini akan mencegah kandang menjadi lembap, yang bisa menyebabkan jangkrik mudah sakit.

2. Persiapkan Media Tempat Tinggal Jangkrik

Setelah kardus siap, langkah berikutnya adalah menyiapkan media tempat tinggal jangkrik. Media yang digunakan harus bisa menyerap kelembapan dan memberikan jangkrik tempat untuk bersembunyi. Beberapa bahan yang biasa digunakan adalah:

  • Kertas koran yang sobek-sobek: Kertas koran bisa digunakan untuk alas dan tempat sembunyi bagi jangkrik.

  • Serbuk gergaji: Selain mudah didapat, serbuk gergaji juga membantu menjaga kelembapan di dalam kandang.

  • Pasir: Pasir juga sering digunakan sebagai media tambahan agar sirkulasi udara di dalam kardus tetap lancar.

Letakkan lapisan media sekitar 5–7 cm di dasar kardus, agar jangkrik bisa bergerak bebas dan bersembunyi dengan nyaman.

3. Pilih Indukan Jangkrik yang Berkualitas

Untuk memulai ternak jangkrik, kamu perlu memilih indukan yang sehat dan produktif. Pilih jangkrik yang sudah dewasa dengan tubuh yang utuh dan aktif. Indukan yang sehat akan menghasilkan telur yang berkualitas, yang nantinya akan menetas menjadi anakan jangkrik.

Jangkrik betina akan bertelur dalam bentuk butiran kecil, yang akan diletakkan di media tanah atau pasir. Pastikan tempat bertelurnya cukup lembap, tapi tidak tergenang air. Biasanya, jangkrik betina akan bertelur dalam beberapa kelompok, dan setelah 7–10 hari, telur-telur ini akan menetas.

4. Pemberian Pakan yang Tepat

Pakan merupakan faktor utama dalam suksesnya beternak jangkrik. Jangkrik memiliki kebutuhan gizi yang harus dipenuhi agar mereka bisa tumbuh sehat dan berkembang biak. Pakan utama untuk jangkrik adalah:

  • Sayuran: Seperti daun singkong, daun kangkung, atau daun selada yang segar.

  • Buah-buahan: Pisang dan pepaya bisa menjadi pilihan yang baik untuk pakan jangkrik, karena mengandung banyak air.

  • Makanan kering: Selain itu, kamu juga bisa memberikan dedak atau pakan kering lainnya seperti jagung halus.

Jangan lupa juga menyediakan air dalam wadah kecil, agar jangkrik bisa minum. Pastikan air tidak terlalu banyak agar kandang tidak tergenang.

5. Perawatan dan Pengendalian Kelembapan

Beternak jangkrik membutuhkan perawatan yang telaten, terutama dalam menjaga kelembapan kandang. Kelembapan yang terlalu rendah atau tinggi bisa mengganggu kesehatan jangkrik.

  • Kelembapan: Pastikan kelembapan kandang sekitar 60–70%. Kamu bisa menyemprotkan air secukupnya ke media tempat tinggal jangkrik, tetapi jangan sampai tergenang air. Hal ini penting untuk mencegah jangkrik mengalami dehidrasi atau terinfeksi penyakit.

  • Suhu: Suhu yang ideal untuk beternak jangkrik adalah sekitar 25–30°C. Jangkrik tidak suka suhu yang terlalu dingin atau panas, jadi pastikan mereka ditempatkan di ruangan yang cukup hangat.

Bersihkan kandang secara rutin dan pastikan tidak ada pakan yang membusuk di dalamnya, karena hal ini bisa menarik bakteri yang dapat menyebabkan penyakit.

6. Memanen Jangkrik

Jangkrik biasanya siap dipanen dalam waktu 6–8 minggu setelah penetasan. Pada usia ini, jangkrik sudah mencapai ukuran yang cukup besar dan bisa digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari pakan ikan, burung, atau bahkan untuk keperluan kuliner.

Untuk memanen jangkrik, cukup keluarkan mereka secara hati-hati dari kandang dan pisahkan sesuai ukuran. Jika ingin memanen telur, kamu bisa mengambil telur dari media tempat bertelur dan memindahkannya ke kandang lain untuk diperoleh generasi berikutnya.

7. Menjual Jangkrik dan Cuan yang Menguntungkan

Setelah sukses beternak jangkrik, kamu bisa mulai menjualnya ke berbagai pasar. Jangkrik yang sudah dewasa biasanya dibeli oleh penggemar burung, ikan, atau bahkan digunakan dalam masakan. Harga jual jangkrik bisa bervariasi tergantung pada ukuran dan kualitasnya.

Jika kamu serius menjalankan usaha ternak jangkrik, kamu bisa memperluas pasar ke peternak ikan atau peternak burung yang membutuhkan pakan jangkrik segar. Ini bisa menjadi sumber penghasilan tambahan yang cukup menguntungkan.

8. Beternak Jangkrik di Kardus, Peluang Usaha yang Menjanjikan

Beternak jangkrik di kardus adalah cara yang mudah, murah, dan efisien untuk memulai usaha peternakan. Dengan perawatan yang tepat, jangkrik bisa berkembang biak dengan cepat dan menjadi bisnis yang menguntungkan. Yuk, coba mulai beternak jangkrik di rumah dan nikmati hasilnya!

Jangan lupa, kesabaran dan ketelatenan adalah kunci kesuksesan dalam beternak jangkrik. Selamat mencoba!

Posting Komentar