Cara Budidaya Ikan Cupang: Dari Kolam Mini Jadi Cuan Maksimal
Siapa yang nggak kenal ikan cupang? Ikan mungil dengan sirip menjuntai dan warna mencolok ini sempat booming di masa pandemi dan tetap punya banyak penggemar sampai sekarang. Bukan cuma lucu dilihat, tapi ikan cupang juga gampang dipelihara dan punya nilai jual yang nggak main-main—apalagi kalau coraknya unik dan agresif saat "nge-show."
Nah, buat kamu yang pengin mulai budidaya ikan cupang dari rumah, artikel ini bakal jadi panduan lengkapnya. Mulai dari persiapan alat, pemijahan, sampai perawatan burayak, semuanya bakal dibahas tuntas dengan gaya santai tapi tetap informatif. Yuk, kita mulai!
Kenalan Dulu Sama Ikan Cupang
-
Cupang hias – Warna-warni, sirip lebar, cocok untuk koleksi dan kontes
-
Cupang adu – Lebih agresif, stamina kuat, dipelihara untuk aduan (meski sekarang lebih banyak sebagai hobi dan kontes mental)
Cupang bisa hidup di air sedikit dan nggak butuh aerator, jadi cocok banget buat budidaya rumahan modal minim. Umurnya juga cukup panjang, sekitar 2–3 tahun, dan masa produktifnya sekitar 6–12 bulan.
Kenapa Budidaya Ikan Cupang Menarik?
Sebelum kita masuk ke langkah-langkah, yuk lihat dulu kenapa cupang layak dibudidayakan:
Pasarnya luas: dari anak-anak sampai kolektor dewasa
Modal kecil: bisa mulai dari botol bekas dan ember
Waktu panen cepat: 1–2 bulan sudah bisa dijual
Ruang sempit bukan masalah: cocok untuk rumah minimalis
Potensi cuan: harga bisa mulai dari Rp5.000 sampai ratusan ribu per ekor
Kalau kamu konsisten dan tahu cara mainnya, budidaya cupang bisa banget jadi side hustle yang cuan.
Peralatan dan Media yang Dibutuhkan
Sebelum mulai, siapin dulu alat-alat ini:
-
Wadah kecil untuk jantan & betina (toples, gelas plastik, atau botol)
-
Kolam pemijahan (bisa pakai baskom atau ember)
-
Daun ketapang kering (untuk menjaga kualitas air & merangsang pemijahan)
-
Pakan hidup seperti kutu air, jentik nyamuk, atau cacing sutra
-
Sendok plastik atau saringan untuk ambil burayak
Semua alatnya simpel dan bisa ditemukan di rumah atau toko ikan hias terdekat.
Langkah-Langkah Budidaya Ikan Cupang
Oke, sekarang kita masuk ke inti pembahasan: gimana sih cara budidaya cupang dari awal sampai siap jual?
1. Pilih Indukan Berkualitas
Pilih indukan jantan dan betina yang sehat dan aktif. Ciri-ciri indukan siap kawin:
Jantan: Warna cerah, sirip panjang, aktif “nge-show”
Betina: Perut buncit, warna agak pucat, terlihat tenang
Usia ideal indukan: 4–6 bulan.
2. Siapkan Kolam Pemijahan
Gunakan baskom atau ember kecil (diameter 20–30 cm). Isi dengan air bersih setinggi 10–15 cm. Tambahkan daun ketapang untuk menstabilkan pH dan meniru habitat alaminya.
Masukkan jantan ke dalam kolam pemijahan selama 1 hari. Setelah itu, masukkan betina dalam botol transparan dan letakkan di dalam kolam (biar jantan lihat tapi nggak bisa nyerang). Jantan akan mulai bikin gelembung di permukaan air sebagai sarang telur.
3. Proses Pemijahan
Setelah gelembung banyak dan jantan aktif “nari-nari,” lepaskan betina. Proses kawin biasanya berlangsung dalam 12–24 jam. Jantan akan memeluk betina dan memungut telur yang jatuh untuk disimpan di sarang gelembung.
Setelah bertelur selesai (biasanya 100–300 telur), segera angkat betina supaya nggak dimakanin.
4. Penetasan dan Perawatan Burayak
Telur akan menetas dalam 24–36 jam. Biarkan jantan menjaga burayak selama 2–3 hari. Setelah itu, angkat jantan supaya burayak nggak dimakan.
Burayak belum bisa makan di hari-hari pertama karena masih menyerap cadangan kuning telur. Hari ke-3 mulai kasih infusoria, lalu bertahap ke kutu air dan pakan halus.
Pastikan air tetap bersih dan jangan ganti air terlalu banyak. Ganti air 20% setiap 3–4 hari pakai air endapan.
5. Sortir dan Pembesaran
Setelah umur 2–3 minggu, burayak bisa dipindah ke wadah lebih besar. Di usia 1 bulan, mulai sortir berdasarkan ukuran dan jenis kelamin. Cupang jantan mulai terlihat siripnya membesar dan warnanya keluar.
Proses pembesaran berlangsung sampai umur 2–3 bulan. Pada fase ini, kamu bisa mulai latihan “show” biar ikan terbiasa dengan kehadiran manusia dan gerakan luar.
5 Tips Tambahan Biar Budidaya Lancar
Berikut ini adalah 5 tips tambahan agar budidaya ikan cupang berjalan lancar, hasil berlimpah.
1. Gunakan air sumur atau air PDAM yang sudah diendapkan
2. Jangan overfeeding, lebih baik sedikit tapi sering
3. Wadah harus rutin dibersihkan
4. Jaga suhu air di kisaran 26–30°C
5. Sering-sering cek dan sortir, karena cupang suka berantem
Potensi Bisnis Budidaya Cupang
Kalau kamu berhasil merawat 100 burayak, dan 70% tumbuh sehat, kamu punya sekitar 70 ikan siap jual. Dengan harga jual Rp10.000–Rp100.000 per ekor (tergantung kualitas), kamu bisa dapet omzet ratusan ribu sampai jutaan per batch.
Bayangin kalau kamu konsisten dan punya sistem yang rapi, ini bisa jadi bisnis sampingan yang solid banget.
Budidaya ikan cupang itu nggak cuma seru, tapi juga punya potensi ekonomi yang menjanjikan. Dari proses pemijahan yang menarik, perawatan burayak yang penuh tantangan, sampai panen dan jualan, semuanya bisa dilakukan dari rumah.
Dengan modal kecil dan peralatan sederhana, kamu bisa mulai perjalanan sebagai peternak cupang—baik untuk hobi, koleksi, atau bisnis. Jadi, tunggu apa lagi? Ayo mulai budidaya ikan cupang dari sekarang dan lihat sendiri hasilnya.
Posting Komentar untuk "Cara Budidaya Ikan Cupang: Dari Kolam Mini Jadi Cuan Maksimal"
Posting Komentar