Cara Menanam Pare Biar Gak Cuma Pahit, Tapi Menguntungkan!
Siapa bilang pare cuma pahit doang? Kalau kamu tahu cara nanamnya, pare bisa jadi tanaman yang gak cuma sehat tapi juga cuan! Sayur yang satu ini dikenal dengan rasa pahitnya, tapi justru itu yang bikin dia jadi favorit buat dijadikan lalapan, tumisan, sampai jamu kesehatan.
Kabar baiknya, menanam pare itu gampang banget, bahkan bisa dilakukan di pekarangan rumah atau dalam pot. Buat kamu yang pengen mulai berkebun atau pengen coba usaha tani skala rumahan, pare adalah pilihan yang oke banget.
Yuk, kita bahas bareng gimana cara nanam pare dari nol sampai siap panen. Gaskeun!
Kenalan Dulu Sama Pare
Tanaman ini punya banyak manfaat: bisa menurunkan gula darah, bantu pencernaan, sampai jadi menu diet sehat. Gak heran kalau permintaan pare tetap stabil, bahkan makin naik di kalangan pecinta hidup sehat. Berikut ini langkah-langkah menanam pare yang benar agar panen melimpah.
1. Siapkan Bibit Pare yang Berkualitas
Langkah pertama tentu aja kamu butuh bibit pare yang oke. Kamu bisa beli benih pare di toko pertanian atau online shop terpercaya. Pilih bibit yang:
-
Bersertifikat dan fresh (gak kedaluwarsa)
-
Bebas dari penyakit atau serangga
-
Cocok dengan iklim tropis
Kalau mau hemat, kamu juga bisa ambil biji dari buah pare matang, keringkan, lalu jadikan benih. Tapi pastikan buah asalnya sehat, ya!
2. Siapkan Media Tanam: Bisa di Lahan atau Pot
Pare bisa ditanam langsung di tanah atau pakai pot/polybag ukuran besar. Yang penting, tanahnya:
-
Gembur dan subur
-
Punya drainase bagus (air gak menggenang)
-
pH tanah sekitar 5,5–6,7
Campurkan tanah dengan pupuk kompos atau kandang biar kaya nutrisi. Kalau kamu tanam di pot, pastikan diameter pot minimal 30 cm dan punya lubang di bawahnya.
3. Proses Penyemaian (Opsional)
Kalau kamu pakai biji pare langsung, ada baiknya semai dulu sebelum ditanam di lahan tetap. Caranya:
-
Rendam benih dalam air hangat selama 12–24 jam
-
Bungkus dengan tisu atau kain basah, taruh di tempat gelap selama 2–3 hari
-
Setelah berkecambah, baru dipindahkan ke pot atau lahan
Tapi kalau kamu mau langsung tanam ke tanah, juga boleh kok. Pare termasuk tanaman yang cukup kuat.
4. Cara Menanam Pare yang Benar
-
Buat lubang tanam sedalam 2–3 cm
-
Masukkan 1–2 benih per lubang
-
Tutup tipis dengan tanah dan siram secukupnya
-
Jarak tanam ideal: 40–60 cm antar lubang
Ingat, pare adalah tanaman merambat, jadi kamu perlu siapkan ajir atau lanjaran dari bambu atau tali untuk tempat rambatnya. Bisa dibuat model pagar atau vertikal.
5. Perawatan: Kunci Panen Maksimal
Pare termasuk tanaman yang gak rewel, tapi tetap butuh perhatian. Ini beberapa perawatan penting:
a. Penyiraman
Siram tanaman 1–2 kali sehari, terutama saat musim kemarau. Jangan sampai tanah terlalu kering.
b. Pemupukan
-
Setelah 2 minggu tanam, beri pupuk NPK secukupnya
-
Ulangi setiap 2–3 minggu
-
Bisa juga pakai pupuk organik cair sebagai tambahan
c. Penyiangan
Bersihkan gulma secara rutin biar pare gak rebutan nutrisi sama rumput liar.
d. Pengendalian Hama
Waspadai hama ulat daun, kutu, dan lalat buah. Gunakan pestisida nabati atau pestisida kimia ringan sesuai anjuran.
6. Waktu Panen: Pare Siap Dipetik!
Pare biasanya bisa mulai dipanen pada usia 60–70 hari setelah tanam. Ciri-ciri pare siap panen:
-
Ukuran buah sudah maksimal (15–25 cm tergantung varietas)
-
Warna hijau cerah, tapi belum terlalu tua
-
Tekstur masih keras kalau ditekan ringan
Panen sebaiknya dilakukan pagi hari saat cuaca sejuk. Gunakan gunting atau pisau tajam biar batang tanaman gak rusak.
Panen pare bisa dilakukan setiap 2–3 hari sekali selama masa produktif, biasanya bisa sampai 1–2 bulan tergantung perawatan.
Kesimpulan
Gak nyangka kan, nanam pare ternyata segampang itu? Gak butuh lahan luas, gak ribet, tapi hasilnya bisa dinikmati sendiri atau dijual. Cocok banget buat kamu yang baru mulai bertani atau pengen coba bisnis sayuran sehat dari rumah.
Jadi, tunggu apa lagi? Siapin pot, tanah, dan benih—terus tanam pare sendiri di rumah. Biar pahitnya jadi berkah, bukan beban!
Posting Komentar