Cara Menanam Terong Ungu yang Baik, Benar, dan Cuan Maksimal!

 

Siapa yang gak kenal terong ungu? Sayuran yang satu ini gak cuma enak buat dimasak sambal, tapi juga gampang ditanam dan punya nilai jual yang cukup stabil. Nah, buat kamu yang pengin coba jadi petani kekinian atau sekadar cari usaha sampingan yang menjanjikan, menanam terong ungu bisa jadi pilihan cerdas.

Artikel ini bakal kasih kamu panduan lengkap tentang cara menanam terong ungu yang baik dan benar, dari awal sampai panen, plus tips biar hasilnya maksimal dan pastinya menguntungkan secara finansial. Yuk, kita bahas dari nol sampai cuan!

Kenapa Harus Terong Ungu?

Sebelum bahas teknis, kamu perlu tahu dulu kenapa terong ungu layak dijadikan komoditas pertanian:
  • Cepat panen: Dalam 2,5–3 bulan udah bisa dipanen

  • Produktif: Satu pohon bisa menghasilkan puluhan buah

  • Permintaan pasar tinggi: Selalu dicari di pasar tradisional sampai supermarket

  • Tahan banting: Gampang ditanam di dataran rendah maupun tinggi

  • Harga stabil: Gak terlalu fluktuatif seperti cabai atau tomat

Pokoknya, cocok banget buat pemula yang pengin belajar bertani sambil cari cuan. Berikut langkah-langkah menanan terong ungu yang baik dan benar yang menghasilkan keuntungan besar.

1. Siapkan Lahan dan Media Tanam yang Cocok

Pertama-tama, kamu butuh lahan atau wadah tanam (kalau mau skala rumahan)

Untuk skala lahan:

  • Pilih tanah yang gembur, kaya bahan organik, dan gak tergenang air

  • Bersihkan lahan dari gulma dan batu

  • Buat bedengan selebar 1 meter, tinggi 20–30 cm

  • Jarak antar bedengan sekitar 50–60 cm

  • Tambahkan pupuk kandang atau kompos 2–3 ton per 1.000 m²

Untuk skala pot/polybag:

  • Gunakan campuran tanah, sekam, dan kompos (1:1:1)

  • Gunakan polybag ukuran minimal 30x30 cm

2. Semai Benih Terong Ungu Dulu, Jangan Langsung Tanam

Benih terong ungu gak bisa langsung ditanam di lahan, harus disemai dulu.

Cara menyemai:

  • Gunakan media semai berupa campuran tanah dan kompos halus

  • Masukkan benih ke dalam tray semai atau polybag kecil

  • Tutup tipis dengan tanah, lalu siram lembut

  • Simpan di tempat teduh selama 3–5 hari sampai berkecambah

  • Setelah 3–4 minggu (tinggi bibit 10–15 cm dan punya 4–5 daun sejati), bibit siap dipindah

Tips: Jemur bibit 2–3 jam sehari menjelang dipindah biar gak stres pas tanam

3. Cara Menanam Terong Ungu di Lahan atau Polybag

Setelah bibit siap, waktunya tanam!

  • Tanam pagi atau sore hari biar tanaman gak layu

  • Jarak tanam ideal: 60 x 60 cm

  • Lubangi tanah sedalam akar bibit, masukkan bibit, lalu tutup tanah dengan padat tapi lembut

  • Siram setelah tanam dan lanjutkan penyiraman rutin tiap hari, terutama 1–2 minggu pertama

4. Perawatan Rutin Biar Terong Ungu Tumbuh Subur

Merawat terong ungu itu gak ribet, tapi harus konsisten. Ini hal penting yang harus kamu perhatiin:

Penyiraman:

  • Setiap hari di pagi atau sore

  • Saat musim hujan, cukup cek kelembapan tanah aja

Pemupukan:

  • 2 minggu setelah tanam: pupuk NPK 16:16:16 atau pupuk organik cair

  • 1 bulan setelah tanam: tambah pupuk KCL atau kompos fermentasi

  • Bisa juga kombinasikan dengan pupuk daun supaya pertumbuhan makin optimal

Penyiangan:

  • Bersihkan gulma 2 minggu sekali supaya gak rebutan nutrisi

Pemangkasan:

  • Pangkas tunas liar dan daun bagian bawah supaya sirkulasi udara bagus dan tanaman fokus berbuah

5. Waspadai Hama dan Penyakit

Musuh utama terong ungu biasanya:

  • Ulat daun

  • Kutu kebul

  • Busuk batang atau layu bakteri

Solusinya:

  • Semprot insektisida nabati (contoh: bawang putih, daun mimba)

  • Gunakan pestisida kimia hanya jika perlu, sesuai dosis

  • Jaga kelembaban dan sirkulasi udara di sekitar tanaman

6. Panen dan Cara Menjual Biar Untung Maksimal

Terong ungu bisa dipanen sekitar umur 70–80 hari setelah tanam. Ciri-ciri siap panen:

  • Kulit mengkilap, warna ungu cerah

  • Ukuran buah sekitar 15–20 cm, belum terlalu tua

  • Tekstur masih agak keras

Panen bisa dilakukan 2–3 kali seminggu, tergantung varietas dan perawatan.

Cara jual biar makin untung:

  • Jual langsung ke pasar atau tukang sayur

  • Tawarkan ke warung makan atau katering

  • Jual lewat media sosial (Instagram, WhatsApp, Facebook Marketplace)

  • Bungkus rapi dan tawarkan “terong organik rumahan” buat nilai jual lebih tinggi

7. Hitung-hitungan Cuan dari Terong Ungu

Kamu mungkin bertanya, "Emang beneran untung?"

Yuk hitung kasar:

  • Biaya bibit per 1.000 tanaman: Rp200.000

  • Pupuk dan perawatan: Rp500.000

  • Panen per pohon bisa 1–2 kg per minggu, selama ±2 bulan

  • Harga jual per kg (pasaran): Rp5.000 – Rp8.000

Hasil panen total 1.000 pohon bisa capai 1–1,5 ton per bulan
Kalikan aja dengan harga jual — jelas untung, apalagi kalau dikelola sendiri tanpa banyak biaya tambahan

Penutup

Menanam terong ungu itu gampang, murah, dan hasilnya bisa langsung dijual. Cocok banget buat pemula, ibu rumah tangga, pelajar, bahkan karyawan yang pengin mulai usaha pertanian dari rumah. Kuncinya adalah perawatan rutin, paham kebutuhan tanaman, dan tahu cara jual yang tepat.

So, udah siap mulai jadi petani modern yang cuan dari kebun sendiri? Ambil bibit, siapkan tanah, dan mulai tanam terong ungu hari ini juga. Biar nanti panennya manis — bukan cuma buahnya, tapi juga hasilnya di dompet!

Posting Komentar untuk "Cara Menanam Terong Ungu yang Baik, Benar, dan Cuan Maksimal!"