Tanam Cabai Rawit Sendiri di Kebun? Bisa Banget! Ini Cara Simpel Buat Kamu yang Masih Pemula
Lagi suka masak pedas tapi stok cabai rawit di kulkas sering abis? Atau kesel karena harga cabai di pasar naik turun nggak karuan? Tenang, kamu bisa banget kok mulai tanam cabai rawit sendiri di kebun rumah. Nggak perlu jadi ahli pertanian dulu—asal tahu caranya, tanaman ini bisa tumbuh subur dan berbuah lebat, bahkan kalau kamu baru pertama kali coba berkebun. Yuk, ikuti panduan lengkap cara menanam cabai rawit di kebun dengan gaya santai dan hasil maksimal!
Kenalan Dulu Sama Cabai Rawit
Selain buat kebutuhan dapur sendiri, cabai rawit juga punya nilai jual tinggi. Jadi, kalau tanamnya banyak dan hasilnya melimpah, bisa sekalian jadi ladang cuan. Mantap, kan? Berikut ini adalah langkah-langkah menanam cabai rawit di kebun yang mudah dengan hasil melimpah.
1. Siapkan Bibit yang Oke
Sebelum mulai menanam, pastikan kamu punya bibit yang bagus. Ada dua cara untuk dapetin bibit:
-
Dari biji cabai kering: Ambil biji dari cabai rawit yang sudah tua dan kering, lalu keringkan kembali di tempat teduh selama 1–2 hari.
-
Beli benih kemasan: Kalau mau cara instan, bisa beli benih siap tanam dari toko pertanian atau online.
Pastikan bibit nggak busuk, berjamur, atau terlalu kecil. Semakin bagus bibitnya, makin besar peluang tanamannya tumbuh subur.
2. Semai Dulu, Jangan Langsung Tanam
Ini langkah penting yang sering disepelekan. Sebelum ditanam ke tanah, bibit cabai rawit harus disemai dulu supaya tumbuh kuat.
Caranya:
-
Rendam biji dalam air hangat selama 3–6 jam (buat ngebangunin benihnya).
-
Siapkan media semai berupa tanah gembur yang dicampur kompos.
-
Taburkan biji di atas media, lalu tutup tipis dengan tanah.
-
Siram pakai sprayer dua kali sehari.
-
Simpan di tempat yang teduh, tapi tetap terang.
Biasanya, benih akan mulai tumbuh setelah 7–10 hari. Tunggu sampai tinggi tanaman sekitar 10–15 cm dan punya 4–5 helai daun sebelum dipindah ke kebun.
3. Siapkan Lahan Tanam yang Subur
Kalau kamu punya kebun di rumah, pastikan lahannya subur dan punya drainase yang baik. Cabai rawit nggak suka tanah yang becek atau terlalu kering.
Langkahnya:
-
Gemburkan tanah sedalam 30 cm.
-
Campur tanah dengan pupuk kandang atau kompos (biar tanah makin “kaya” nutrisi).
-
Pastikan tanah punya pH antara 5,5 sampai 6,8. Kalau terlalu asam atau basa, bisa dikoreksi pakai dolomit (kapur pertanian).
Nggak punya kebun? Tenang, kamu bisa tanam di pot besar atau polybag ukuran 30–40 cm. Yang penting, tanamannya dapat sinar matahari langsung minimal 6 jam per hari.
4. Waktunya Tanam!
Setelah bibit siap dan tanah beres, saatnya tanam!
-
Buat lubang tanam sedalam 10–15 cm.
-
Jarak tanam ideal: 50 cm antar tanaman dan 60–70 cm antar baris.
-
Masukkan bibit cabai rawit secara perlahan, lalu tutup dengan tanah dan siram sampai lembap.
Tips: Tanam di sore hari biar tanaman nggak stres kena panas langsung.
5. Perawatan Rutin Biar Cabai Nggak Cuma Hidup, Tapi Juga Berbuah
Tanaman cabai rawit itu gampang-gampang susah. Tapi kalau dirawat dengan benar, hasilnya bisa luar biasa.
-
Penyiraman: Cukup 1–2 kali sehari. Jangan sampai terlalu becek karena bisa bikin akar busuk.
-
Pemupukan: Mulai pupuk 2 minggu setelah tanam pakai pupuk NPK atau organik cair. Ulangi setiap 2 minggu.
-
Penyiangan: Cabut gulma atau rumput liar biar nutrisi nggak direbut tanaman lain.
-
Pemangkasan: Pangkas daun bagian bawah yang sudah tua supaya sirkulasi udara lancar.
6. Hama dan Penyakit? Bisa Diatasi Kok
Cabai rawit bisa diserang hama seperti ulat daun, kutu, dan penyakit layu. Tapi jangan panik. Cegah sejak dini dengan:
-
Menyemprot pestisida nabati (campuran bawang putih, cabai, dan sabun cair) seminggu sekali.
-
Menjaga kebersihan area tanam.
-
Menghindari genangan air di sekitar tanaman.
9. Panen, Momen yang Ditunggu-tunggu!
Setelah 2–3 bulan, cabai rawit siap dipanen. Tandanya? Buah berubah warna jadi merah cerah dan ukurannya udah maksimal.
-
Petik cabai dengan tangan atau gunting kecil.
-
Jangan ditarik paksa biar batang nggak rusak.
-
Panen rutin 2–3 hari sekali bisa bikin tanaman terus berbuah.
Fun fact: Satu tanaman cabai rawit bisa hidup dan berbuah sampai 1,5 tahun loh kalau dirawat baik.
Penutup: Berkebun Itu Asyik, Apalagi Kalau Bisa Panen Sendiri
Menanam cabai rawit di kebun itu bukan cuma soal dapet hasil pedas-pedas segar buat dapur. Tapi juga soal kepuasan, ketenangan, dan rasa bangga pas lihat tanaman tumbuh subur karena tanganmu sendiri. Gaya hidup urban farming ini juga bisa bikin halaman rumah lebih hijau, sehat, dan produktif.
Jadi, udah siap mulai berkebun dan panen cabai rawit dari kebun rumah sendiri?
Posting Komentar untuk "Tanam Cabai Rawit Sendiri di Kebun? Bisa Banget! Ini Cara Simpel Buat Kamu yang Masih Pemula"
Posting Komentar