Cuma Modal Tanah dan Air, Kangkung Segar Siap Panen di Rumah!
Yuk, simak cara menanam kangkung di tanah yang simpel, cocok buat pemula, dan tentunya hasil panen bisa buat masak sendiri di rumah!
Kenalan Dulu Sama Kangkung
-
Kangkung darat: Daunnya lebih kecil, warna hijau muda, cocok ditanam di tanah langsung. Ini yang paling sering ditanam rumahan.
-
Kangkung air: Biasanya tumbuh di rawa atau tempat berair, daunnya lebih besar dan tebal.
Di artikel ini, kita fokus ke kangkung darat ya. Soalnya dia lebih mudah tumbuh di tanah biasa tanpa perlu genangan air.
1. Persiapan Lahan: Nggak Perlu Luas, Yang Penting Subur
Lahan kecil pun bisa dipakai. Kalau punya tanah kosong di pekarangan, langsung bisa disulap jadi kebun mini.
Tipsnya:
-
Gemburkan tanah pakai cangkul atau sekop, kedalaman sekitar 20 cm
-
Buang batu atau sisa akar yang mengganggu
-
Campurkan kompos atau pupuk kandang biar tanah makin subur
-
Bikin bedengan (gundukan tanah) selebar 1 meter dengan jarak antar bedeng sekitar 30 cm
2. Siapkan Benih Kangkung Berkualitas
Pilih benih kangkung yang berkualitas biar hasilnya maksimal. Kamu bisa beli benih di toko pertanian atau online marketplace. Pilih yang:
-
Berlabel jelas dan belum kadaluarsa
-
Bebas dari hama atau jamur
-
Sudah bersertifikasi (jika memungkinkan)
Cara menyemai:
Sebenarnya kangkung bisa langsung ditanam tanpa disemai, tapi kalau mau lebih aman, bisa direndam dulu benihnya di air hangat selama 6–12 jam. Benih yang mengapung dibuang, karena biasanya kualitasnya jelek.
3. Tanam Kangkung Langsung ke Tanah
Nah, sekarang saatnya aksi tanam!
-
Buat alur atau lubang sedalam 1 cm di atas bedengan
-
Taburkan benih secara merata, bisa agak rapat karena kangkung cepat tumbuh
-
Tutup tipis dengan tanah, lalu siram pakai air secukupnya
Tips kece: Jangan siram terlalu deras supaya benih nggak hanyut atau terlalu dalam tertutup tanah.
4. Rawat dengan Cinta: Siram & Bersihkan Gulma
Kunci sukses menanam kangkung ada di perawatan rutin, tapi tenang, nggak ribet kok!
Yang perlu kamu lakukan:
-
Siram tiap hari, pagi atau sore, apalagi saat musim kemarau
-
Cabuti gulma (rumput liar) biar nutrisi nggak rebutan
-
Kalau perlu, tambahkan pupuk cair organik seminggu sekali buat percepat pertumbuhan
Nggak butuh pestisida, karena kangkung tergolong tahan hama. Tapi kalau ada ulat atau kutu, bisa semprot larutan bawang putih atau neem oil sebagai pestisida alami.
5. Panen dalam Waktu Singkat
Nah ini dia yang paling ditunggu-tunggu: panen kangkung!
-
Umur panen: sekitar 25–30 hari setelah tanam
-
Panen dengan cara dicabut seluruhnya atau dipotong 5–10 cm dari akar supaya bisa tumbuh lagi
Kangkung bisa dipanen lebih dari satu kali kalau dirawat baik-baik. Jadi hemat dan ramah lingkungan banget!
6. Tips Tambahan Biar Makin Cuan
Kalau kamu suka berkebun dan hasil kangkung melimpah, nggak ada salahnya mulai jual ke tetangga atau teman. Bisa juga dijual via media sosial. Siapa tahu, hobi ini bisa jadi cuan tambahan!
Bonus ide: Tanam kangkung di polybag atau pot untuk ruang sempit. Hasilnya tetap oke, tinggal disesuaikan perawatannya aja.
Menanam kangkung di tanah ternyata gampang banget, kan? Nggak perlu modal gede, cukup lahan kecil, benih, dan komitmen buat nyiram tiap hari. Dalam waktu sebulan, kamu sudah bisa menikmati panen sendiri. Selain hemat, kamu juga bisa pastikan kangkungnya bebas pestisida dan sehat.
Yuk, mulai green lifestyle dari hal kecil kayak nanam kangkung. Alam senang, dompet pun tenang!
Posting Komentar